Kamis, 27 September 2012

Kampung INGGERIS Pare


Ingin mahir berbahasa inggris,itulah satu-satunya alasan saya menjejakan kaki di pare salah satu kecamatan dkabpaten kediri kira-kira 1jam dari stasiun Kediri,kampung bahasa Inggris Pare berbentuk seperti kompleks perumahan tapi bedanya di kanan dan kiri berdiri tempat-tempat kursus,asrama dan warung makan,tiba di Pare saya segera menuju Access ES tempat dimana saya akan mengikuti kursus selama sebulan kedepan,memang ada baiknya jauh-jauh hari sebelum berangkat,memboking tempat kursus via telpon karena asrama yang disediakan terbatas periode pembukaan kelas baru dua kali setiap bulan yaitu tanggal 5 dan 25.Berbagai macam paket yang ditawarkan adalah 2 minggu,1 bulan,2 bulan,3bulan,bahkan 1thn setara menempuh D1,setelah melakukan regristrasi ulang saya dibawa ke asrama yang tidak jauh dari kantor Access ES,Kamar asrama hanya sebesar 3x4 dan menampung 3 peserta  per kamarnya,saya  segera melepas lelah diatas matras tipis karna udara disni sangat panas saya pun berpindah tidur dilantai,karena memang sedang awal musim kemarau jadilah saya sebulan kedepan akan konsisten tidur dilantai.Warga kampong  inggris Pare ramah-ramah tidak jarang mereka menyapa saya dengan pnggilan “mister” ,penjual-penjual makanan tidak semua bisa berbahasa inggris seperti yang diberitakan tapi emang ada beberapa yang bisa.Harga makanannya juga murah-murah bahkan ada nasi campur dengan lauk telor dadar dan tempe seharga 3,500 porsinya bisa buat makan 2 orang,saya saja yang makan nya banyak sering gak abis.

Kegiatan sehari-hari dimulai dengan bangun subuh jam 5 shalat subuh berjamaah dilanjutkan kelas subuh di asrama,kelas subuh ini materinya adalah conversation memorize (menghapal percakapan)  saya yang punya trik tersendiri dalam memorize tidak mengalami kesulitan berarti namun lain hal nya bagi peserta lain materi ini adalah momok yang berbuah push up,sit up dan lari keliling asrama hehehee, untuk sementara karena sedang low session saya belum punya roomate disini,sekedar informasi sebaiknya jangan kesini pada saat high session yakni liburan sekolah SMP dan SMA,kebanyakan teman-teman se asrama berasal dari bandung,karena seasrama kami cepat akrab satu sama lain.

Transportasi yang digunakan adalah sepeda tempat penyewaan sepeda tersebar dimana-mana,harga sewanya pun hanya 50rb rupiah perbulan, jadilah setiap hari saya mengayuh sepeda pulang pergi dari asrama ke kelas-kelas yang menyebar di sekitar perkampungan,alhasil manfaat belajar disini selain mandiri,jago bhs inggrs dan juga sehat (makin item juga hehe), Awal tiba disni sebenarnya saya mengalami shock culture dimana saya jadi meriang, rindu kost-kostan dijogja, rindu pacar, bawaannya slalu pengeeeen pulang,tapi karena keramahan dan kehangatan teman-teman seasrama saya mulai betah disini betah banget malah,tapi karena periode paket kursus kami yang berbeda maka jadwal kepulangan pun berbeda-beda.sayapun ditinggal satu-persatu oleh teman-teman yang sudah akrab kembali ke kota masing,seperti itulah siklus di pare kenalan,akrab, pisah,dapat tman bru lagi,eh pulang. Sehari sebelum pulang memori hape saya rusak alhasil foto-foto selama disana hilang semua :(

Tidak ada komentar:

Posting Komentar