Kamis, 27 September 2012

Jalan-jalan ke kota berTUAH




"para penumpang yang terhormat dalam beberapa saat lagi kita akan segera mendarat di bandara Sultan Syarif kasim 2 Pekanbaru" begitu kalimat itu terdengar bergegas saya buru-buru  pindah posisi ke kursi hotseat yang kebetulan  banyak yang  kosong dan duduk dipinggir jendela supaya lebih leluasa melihat-lihat suasana diluar pesawat,pemandngan pinggiran Pekanbru dari udara menyajikan hamparan beribu ribu hektar kebun kelapa sawit yang tersusun rapi terlintas dalam hati “tinggal dimana orang utan yang konon berasal dari Sumatra itu kalau rumahnya telah di bubah menjadi pohin sawit, wajar saja orang utan orang utan tersebut masuk kedalam kebun dan "mengganggu" manusia”.Tidak lama pesawat berhasil mendarat di  airport Sultan Syarif Kasim 2.Bandara itu masih dalam tahap renovasi final namun sebagian besar fasiltasnya sudah bisa digunakan bandaranya bagus walau tidak begitu besar namun bersih dan rapi,

saya langsung menghubungi kekasih saya dan temannya yang janji menjemput. Jam masih menunjukan pukul 10 jadilah saya dibawa keliling-keliling Pekanbaru dulu sebelum shalat jum’at,disudut-sudut kota masih terasa aura PON ke-18 yang diselenggarakan di provinsi tersebut.dmana-mana baliho PON masih tertata rapi disudut-sudut kota.PON yang tadi malam ditutup oleh wakil presiden telah usai,awalnya saya kira selesainya tanggal 21,jadilah saya gagal menonton penutupan PON tersebut.ruas-ruas Jalan dipekanbaru lebar-lebar kebnykan 2x3jalur dan ditengah-tengah dipotong oleh tanaman-tanaman pohon rindang,trotoar dan jalannya  bersih pandangan skeptis saya yang menganggap pekanbaru kota tertinggalpun runtuh setelah melihat langsung kota ini.padahal tadinya saya sering banget bercanda bercanda ngebangga banggain kampung halaman hhehehe kalah deh…… .

waktu menunjukan pukul 12 saya diantar shalat jumat dimesjid An-Nur,masjid terbesar di Pekanbaru,walau tidak lebih besar dari mesjid islamiq center di Samarinda,tapi bedanya mesjid ini dilengkapi dengan penyejuk udara,

karena ademm sehabis shalat jumat sayapun merebahkan diri sejenak sambil ngecas hp dan melihat anak-anak sekolah berlalu lalang menggunkan baju kurung khas melayu rupanya pada hari jumat seluruh sekolah dan pegawai negeri diwajibkn memakai baju khas melayu,warnanya berbeda-beda tergantung selera sekolah dan instansi masing-masinh,budaya melayu masih sangat kuat di pegang teguh,berbeda dengan kampung saya ,yang sudah larut dalam asimilasi,

besoknya saya diajak mengelilingi stadion utama riau perkomplekan olahraga dan wisma atlet yang pda saat itu sedang dibersihkan pasca acara penutupan PON,stadion utama Riau merupakan salah satu yang termegah diindonesia,hari ketiga saya diajak menuju kab  Siak Sri Indrapura yang berjarak kurang lebih 160 KM sekitar 2 jam dari Pekanbaru kami melewati daerah Chevron setelah melalui pemeriksaan ketat dan sedkit berbohong kepada petugas,melewati daerah Chevron bisa menghemat jarak sekitar 20 menit,uniknya setelah melewati daerah Chevron jalananya hanya lurus benar-benar lurus mugkn  gaak sampe ada 10 jalan berkelok menyerong,

pemandangan kanan kiri adalah kebun kelapa sawit.kabupaten yang baru berumur 12 tahun ini awalny adalah kerajaan Siak dimana sultan syarif kasim sebagai sultannya namun saat ini tidak ada lagi sultan nya karena sultan yang terakhir menjabat tidak mempunyai keturunan,masuk ke siak saya disambut oleh jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah Yang sangat megah membelah sungai terdalam di indonesia yaitu sungai Siak unik nya diujung tiang jembatan terdapat cafe diketinggian sekitar 100an meter itu.

,kabupten Siak yang pendapatan utama nya adalah minyak bumi ini mempunyai infrastruktur yang sangat  bagus jalan-jalannya pun lebar-lebar,mulus dan rapi pertanda kabupaten ini siap menjadi kota besar,jumlah penduduk masih sedikit sekitar.400.000 jiwa uniknya disini sangat jarang lampu lalu lintas (kalaupun ada tp tdk nyala),tidak ada polisi lalu lintas ,pom bensin juga hanya satu,jalannya pun sepi,saya diajak  mengunjungi museum istana siak disana terdapat peningalan-peninggalan yang bersejarah dari kerajaan siak bangunan kerajaan mirip dengan arsitektur rumah-rumah di timur tengah mungkin  karna kerajaan siak ada hubungan dengan arab ,

kemudian saya berkunjung ke china town yang dkelilingi bngunan-bangunan ruko tua dr kayu dan dicet brwarna merah skilas mirip dengan cinatown yang berada di singapra,kabupaten ini memang di persiapkan sebgai kota sejarah oleh sebab itu bangunan-bangunannya nya tidak boleh tinggi,saya bertaruh belasan tahun lagi lagi kabupten ini pasti sudah bisa menandingi pekanbaru,

hari terakhir kami kembali lagi ke pekanbru saya  membeli oleh-oleh di Pasar Bawah dan menghabiskan waktu bersama pasangan,sebenrnya kalo ada waktu lebih saya ingin sekali pergi ke dumai yang hanya berjarak 4 jam dari pekanbaru lalu dsmbung ke penang 2 jam.Mungkin lain kali saya bkal ksna lagi dan mungkn aja tinggal disana.siapa tau??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar